Format Audio beserta spesifikasi dan kegunaan
1. MPEG Layer 3 (MP3)
Format audio ini memiliki ukuran yang
begitu kecil, misalnya sebuah lagu yang berdurasi
tiga menit hanya memakan sekitar 3 MB. Tidak menutup kemungkinan banyak orang yang mengunduh dan menyimpan lagu
hingga ratusan bahkan ribuan dalam format MP3.
Format yang memiliki ekstensi mp3 ini menawarkan pilihan bitrate sekitar 128, 160, 192, 256, hingga
320 Kbps.
Peruntukan :
-
Menyimpan file – file music
-
Menyimpan audiobooks dalam hard drive
Kelebihan :
-
Kualitasnya yang sama baik dengan
format CD 16-bit.
Kekurangan ;
-
Kualitasnya akan berkurang
jika dikompres.
2. AAC
ACC adalah file format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4. AAC bersifat
lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa
dikembalikan lagi ke data semula, karena
setelah dikompres terdapat data-data yang hilang). File AAC dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group (Fraunhofer
Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T). File AAC dikompresi dengan cara lebih efisien pada kecepatan 128
kbps dengan suara stereo dibandingkan
versi yang lebih dulu muncul, yakni, MP3. AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.
Peruntukan :
-
Untuk mendengarkan musik dan bisa jadi alternatif untuk file audio yang formatnya bukan MP3.
Kelebihan:
-
Suara lebih bagus untuk kualitas
bit yang rendah
(dibawah 16 Hz).
-
Memiliki 48 channel.
-
Sample ratenya
antara 8 Hz – 96 kHz
Kekurangan:
-
File yang sudah dikompres tidak bisa di kembalikan ke bentuk awal, karena ada beberapa
data yang hilang.
-
Lisensi AAC tidak gratis.
3. WAV (WAVE-form)
WAV adalah
singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris “waveform”. WAV merupakan standar
format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV ini adalah format utama untuk
menyimpan data audio mentah pada Windows dan
menggunakan metode yang sama
dengan AIFF Apple untuk menyimpan data.
WAV umumnya digunakan untuk menyimpan
audio tanpa kompresi, file suara berkualitas
CD. File ini berukuran besar, sekitar 10 MB per menit. File .wav juga dapat berisi data terkodekan dengan beraneka
ragam codec untuk mengurangi ukuran file. Akan
tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan
memainkan di player portable, format
ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan WMA dikarenakan ukuran file yang sangat besar.
-
Untuk menyimpan audio tanpa kompresi
-
Untuk mengurangi ukuran file yang berisi
data terkodekan dengan
beraneka ragam codec
-
WAV biasanya menggunakan coding PCM (Pulse Code Modulation). Dengan
cara ini , detail tidak hilang ketika
audio analog didigitalkan dan disimpan. Ini membuat format WAV (menggunakan PCM) menjadi pilihan untuk mengedit audio high- fidelity.
-
WAV adalah data tidak terkompres, sehingga
seluruh sampel audio disimpan semuanya di harddisk.
-
Maksimal ukuran file WAV adalah
2GB.
-
WAV jarang sekali digunakan di internet karena ukurannya yang relative besar.
4. PCM
Pulse-Code Modulation, itulah kepanjangan dari PCM. Format audio ini merupakan representasi digital dari sinyal audio raw analog. Format audio yang mempunyai
ekstensi .pcm ini memiliki sub tipe PCM yang disebut LPCM (Linear Pulse- Code Modulation). Subtipe
LPCM adalah bentuk PCM yang
paling umum digunakan.
-
Untuk format CD Audio
-
dapat digunakan untuk format CD dan DVD.
-
memiliki ukuran file yang cukup besar jika dibandingkan dengan
MP3. Jelas,
5. AIFF
AIFF adalah singkatan dari Audio Interchange File Format. Mirip sebagaimana
Microsoft dan IBM yang mengembangkan WAV untuk Windows,
AIFF merupakan format audio yang dikembangkan oleh sistem Apple untuk Mac pada 1988.
File AIFF dapat berisi berbagai jenis
format audio, misalnya versi terkompresi yang
disebut AIFF-C dan versi lain yang dikenal dengan Apple Loops digunakan oleh GarageBand dan Logic Audio. Keduanya menggunakan ekstensi AIFF yang sama.
-
Untuk meyimpan data suara untuk komputer dan perangkat audio lainnya
-
Suara yang dihasilkan sangat bagus
-
format audio ini hanya dapat diputar
pada sistem operasi
OS di MAC dan memiliki
ukuran file yang besar.
EmoticonEmoticon