Kamis, 27 Mei 2021

Mengenal Desain Poster dan Logo ?

Mengenal Desain Poster dan Logo


Poster

Poster adalah suatu desain grafis yang didalamnya terdapat gambar dan kata-kata pada kertas yang berukuran besar, isinya memuat tentang informasi dan ditempel di tempat-tempat umum agar dapat dilihat atau dibaca banyak orang. Poster sifatnya untuk mencari perhatian banyak orang, poster juga bisa menjadi sarana untuk mempromosikan produk, jasa, kegiatan, seputar pendidikan dan lain-lain.

 

Tujuan Poster

Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud dan tujuan sendiri. Yang secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster adalah sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut. Tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati publik, mencari perhatian masyarakat dna lain sebagainya.


Ciri-Ciri Poster

  • Poster memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Merupakan karya seni yang memadukan antara unsur gambar dan kata-kata yang dibuat pada kertas berukuran besar supaya lebih mudah di baca orang banyak.
  • Biasanya poster mengandung unsur-unsur warna yang mencolok, tujuannya supaya dapat menarik perhatian.
  • Berisikan kalimat-kalimat yang cukup singkat, jelas dan mudah dimengerti pembaca.
  • Poster biasanya selalu mengandung unsur gambar yang menarik, agar membuat banyak orang penasaran untuk melihat dan membaca informasi yang ada didalamnya.
  • Biasanya psoter di pasang ditempat yang strategis supaya dapat diketahui banyak orang, misalnya ditempat yang ramai seperti alun-alun kota, pasar dan lain-lain.

Logo

Logo adalah gambar dengan suatu arti, bisa berupa lukisan, sketsa, ataupun tulisan saja. Logo berperan untuk mewakili identitas pihak tertentu, entah itu bisnis, perusahaan, organisasi, negara, daerah, produk atau lain sebagainya. Ketika melihat gambar tersebut maka masyarakat akan tertuju pada satu hal dan akan terus diingat selamanya. Tanpa harus mencantumkan visi misi, deskripsi, atau penjelasan apapun maka banyak orang langsung mengetahui tentang pemilik logo tersebut.

 

Fungsi Logo

  • Mengidentifikasi suatu perusahaan.
  • Membedakan dari produk atau organisasi yang lain.
  • Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas.
  • Menambah nilai.
  • Mempresentasikan aset yang berharga.
  • Properti legal suatu produk atau organisasi.

 

 Jenis-Jenis Logo

1. Name – Only Logo

Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.


2. Name/Symbol Logo

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.


3. Initial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.


Read More

Evaluasi User Experience

Evaluasi User Experience


User experience adalah bagaimana pengalaman pengguna dalam berinteraksi/menggunakan produk digital Anda. Pengalaman ini dilihat dari betapa mudahnya pengguna untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan dari produk tersebut. user experience produk yang bagus tidak akan menyulitkan pengguna untuk mencapai tujuan mereka. Entah itu dari desain UI yang friendly, produk yang ringan untuk diakses, menu yang tidak berbelit-belit, dan lain sebagainya. Sedangkan, user experience yang buruk membuat pengguna frustasi karena kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kalau sudah begini, ada banyak efek buruk yang bisa terjadi kepada Anda. user experience yang buruk membuat pengguna frustasi karena kesulitan untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan. Kalau sudah begini, ada banyak efek buruk yang bisa terjadi kepada Anda.

 

Tips untuk Merancang User Experience


1. Ketahui Siapa Pengguna Produk atau Layananmu

kamu harus tahu siapa yang akan menggunakan produk atau layananmu. Jika tidak, tentu kamu akan kesulitan untuk memahami keinginan mereka. Seorang pemula pasti perlu desain yang tidak rumit dan to-the-point. Sehingga mereka bisa langsung mendapatkan apa yang mereka inginkan.

 

2. Gunakan Desain yang Simpel

Kamu harus memastikan bahwa mereka bisa memahami produkmu dengan mudah. Itulah mengapa kamu perlu membuat desain yang simpel. Dengan tampilan sesimpel itu, pengguna tak akan kebingungan jika ingin langsung mulai belajar.

 

3. Jangan Bombardir Pengguna dengan Informasi

Bayangkan jika kamu sedang ingin belajar bahasa. Alih-alih memulai, kamu malah melihat layar yang isinya penuh dengan informasi tentang sejarah bahasa. Tentu hal ini akan membuatmu jengkel, kan? Jadi saat merancang desain, kamu harus tahu informasi apa saja yang perlu ditunjukkan dan informasi apa saja yang tidak diperlukan oleh pengguna. Dengan begitu, pengguna tidak perlu membuang banyak waktu untuk mendapatkan apa yang mereka inginkan.

 

4. Dapatkan Feedback Langsung dari Pengguna

Sebagus apapun rancangan desain yang kamu buat, tidak akan ada artinya jika tidak sesuai dengan keinginan pengguna.  Itulah mengapa kamu perlu mendapat feedback langsung dari orang-orang yang menggunakan produk atau layananmu. Ada banyak cara yang bisa kamu gunakan. Mulai dari menyebar survei, mewawancarai calon pengguna yang potensial, hingga menyewa beta tester – khususnya jika kamu ingin mengetes UX website atau aplikasi. Setelah mendapat feedback, kamu akan tahu bagian-bagian yang perlu kamu evaluasi dari UX produkmu, serta apa saja bagian yang perlu kamu pertahankan.


Fungsi User Experience

1. Memudahkan Pengguna

Fungsi User Experience yang pertama yaitu memudahkan para pengguna saat memakai aplikasi sebab di dalamnya sdah tersedia penilaian dari aspek usability. Saat ini setiap aplikasi atau software pasti sudah dibuat supaya para pengguna mudah untuk memakainya.

 

2. Menarik Minat Para Pengguna

Fungsi User Experience berikutnya yaitu untuk menarik minat para penggunanya agar menggunakan aplikasi secara terus menerus. Sebuah aplikasi yang tidak memiliki daya tarik bagi pengguna, pasti akan cepat ditinggalkan atau tidak dilirik sama sekali.

 

3. Menghasilkan UI yang Bagus

Perlu Anda ketahui bahwa User Interface (UI) adalah keluaran dari penerapan User Experience. Apabila penerapan UX di sebuah aplikasi sangat diperhatikan, maka dapat menghasilkan desain UI yang sangat bagus sehingga terkesan lebih menarik dan elegan.

 

4. Untuk Memenangkan Persaingan

Penerapan User Experience pada produk-produk digital bertujuan untuk memenangkan persaingan. Terlebih dari tahun ke tahun produk digital yang hadir di dunia juga semakin bervariasi. Untuk memenangkan persaingan produk-produk digital itulah, maka sebuah produk harus memberikan pengalaman yang menarik bagi setiap pengguna.


User Experience Questionnaire

Pengujian UX dapat menggunakan UEQ (User Experience Questionnaire (UEQ). UEQ merupakan alat atau kuesioner yang mudah dan efisien untuk mengukur UX. UEQ sendiri memiliki 26 komponen pertanyaan dan tujuh pilihan jawaban. Versi Asli UEQ menggunakan Bahasa Inggris. UEQ ada versi Bahasa Indonesia. UEQ (User Experience Questionnaire) merupakan alat atau kuesioner yang mudah dan efisien untuk mengukur User Experience (UX). UEQ ini memudahkan kita untuk mengukur UX pada sebuah desain aplikasi. UEQ berisi 6 skala penilaian, yaitu:

  • Daya Tarik (Attractiveness): Apakah pengguna menyukai atau tidak menyukai produk?
  • Kejelasan (Perspicuity): Apakah mudah untuk mengenal produk? Apakah mudah untuk
  • belajar bagaimana gunakan produknya?
  • Efisiensi (Efficiency): Bisakah pengguna menyelesaikan tugas mereka tanpa usaha yang
  • sederhana?
  • Ketepatan (Dependability): Apakah pengguna merasa terkendali terhadap interaksi?
  • Stimulasi (Stimulation): Apakah menarik dan memotivasi untuk menggunakan produk
  • Kebaruan (Novelty): Apakah produk itu inovatif dan kreatif? Apakah produk menangkap minat pengguna?

 

Read More

Kamis, 20 Mei 2021

Evaluasi Usability

 Evaluasi Usability



Usability atau ketergunaan adalah ukuran atau derajat pengalaman pengguna saat berinteraksi dengan produk atau sebuah sistem, aplikasi, teknologi maupun peralatan yang dioperasikan secara efektif dan efisien dalam ruang lingkup penggunanya. Usability menunjuk pada tingkat sebuah produk yang dapat digunakan oleh pengguna tertentu untuk mencapai tujuan spesifik dengan efektif (effectiveness), efisien (efficiency) dan memuaskan (satisfaction) dalam sebuah konteks penggunaan. Usability merupakan salah satu faktor penting yang dipertimbangkan oleh pengguna untuk membeli produk sesuai dengan fungsinya, harga, pelayanan purna jual, dan sebagainya. Usability adalah kesatuan dari komponen dan erat kaitannya dengan lima dimensi usability, yaitu learnability, efficiency, memorability, error, dan satisfaction.

 

Alat Uji Usability

  • SUS (System Usability Scale)
  • QUIS (Questionnaire for User Interface Satisfaction)
  • CSUQ (Computer System Usability Questionnaire)
  • Words (adapted from Microsoft’s Product Reaction Cards)


SUS (System Usability Scale)


Usability Scale (SUS) merupakan kuesioner untuk mengukur persepsi kegunaan. Diciptakan oleh John Brooke pada tahun 1986 dan dahulu digunakan untuk menguji sistem elektronik kantor. System Usability Scale (SUS) berisi 10 pertanyaan dimana partisipan diberikan pilihan skala 1–5 untuk dijawab berdasarkan pada seberapa banyak mereka setuju dengan setiap pernyataan tersebut terhadap produk atau fitur yang kita uji. Nilai 1 berarti sangat tidak setuju dan 5 berarti sangat setuju dengan pernyataan tersebut.  Versi Asli SUS menggunakan Bahasa Inggris. Namum, SUS ada juga yang versi Bahasa Indonesia.

 

Aturan Perhitungan Skor SUS

  1. Setiap pertanyaan bernomor ganjil, skor setiap pertanyaan yang didapat dari skor pengguna akan dikurangi 1.
  2. Setiap pertanyaan bernomor genap, skor akhir didapat dari nilai 5 dikurangi skor pertanyaan yang didapat dari pengguna.
  3. Skor SUS didapat dari hasil penjumlahan skor setiap pertanyaan yang kemudian dikali 2,5.

 

 

Tahapan Pengambilan Data SUS

  • Prototype aplikasi harus selesai
  • Cari pengguna (responden)
  • Diberikan kuesioner (angket)
  • Responden mengisi form data diri
  • Responden mengerjakan tugas (task)
  • Responden mengisi kuesioner SUS
  • Wawancara (Opsi)

 

Dalam Usability terdapat beberapa kriteria yang harus dipenuhi yaitu :

1. Efektif untuk digunakan ( Effectiveness)

Produk yang dibuat harus dapat digunakan untuk mengerjakan tugas tertentu. Atau dapat dikatakan seberapa bagus sebuah produk dalam mengerjakan tugas yang harus dilakukan.

2. Efisiensi untuk digunakan ( Efficiency)

Efisiensi dikaitkan pada seberapa cepat user dapat mencapai tujuan pada saat menggunakan produk tersebut.

3. Aman untuk digunakan (Safety)

Keamanan yang dimaksud meliputi pencegahan pengguna dari keadaan bahaya dan situasi yang tidak diharapkan. Jadi pengguna merasa aman saat menggunakan produk dan juga ada pencegahan pengguna dari hal yang bahaya.

4. Mempunyai kegunaan yang baik (Utility)

Utility yang dimaksud berkaitan dengan sejauh mana produk dapat menyediakan fungsi yang baik sehingga pengguna dapat melakukan yang dibutuhkan atau yang ingin dilakukan.

 

5. Mudah dipelajari ( Learnability)

Tingkat kemudahan untuk mempelajari sebuah produk sebelum digunakan. Pengguna seharusnya tidak menghabiskan banyak waktu untuk mempelajari sebuauh produk yang akan digunakan.

6. Mudah untuk diingat (Memorability)

Sekali pengguna sudah pernah mempelajari sebuah produk, maka seterusnya akan ingat bagaimana cara menggunakannya. Umumnya UX terdiri dari tiga karakteristik yaitu pengguna yang terlibat, bagaimana pengguna berinteraksi dengan sebuah produk atau sebuah sistem , dan pengalaman apa yang dirasakan oleh pengguna yang menarik , dapat diobservasi dan dapat diukur (Tullis & Albert, 2013).

Read More

Rabu, 19 Mei 2021

Apa Itu Editing Video

 Apa itu Editng Video


Proses editing adalah salah satu elemen penting di dalam sinematografi dan tidak dapat dipisahkan dari dunia broadcasting. Video editing adalah suatu proses memilih atau menyunting gambar dari hasil shooting dengan cara memotong gambar ke gambar (cut to cut) atau dengan menggabungkan gambar-gambar dengan menyisipkan sebuah transisi. Definisi video editing merupakan suatu proses penseleksian, penambahan teks/judul, variasi, transisi, effect, lagu, sound effect, narasi, merubah tampilan warna, menu khusus untuk bentuk kepingan baik itu format DVD maupun Blue Ray dari video mentah (yang dimaksud dengan video mentah adalah video yang dihasilkan langsung dari alat perekam video seperti handycam, video kamera, handphone atau alat2 perekam video lainnya) menjadi video yang mempunyai tampilan dan format video seperti yang kita inginkan.

 

Tujuan dari proses video editing adalah membuat suatu rekaman video mentah menjadi suatu tampilan video yang menarik dan enak untuk dinikmati. Pada proses video editing ini kita dapat memilah-milah bagian mana dari video mentah yang kita inginkan dan kita dapat membuang bagian-bagian dari video mentah yang tidak kita inginkan (seperti tayangan video yang tidak jelas, buram, tidak fokus, terlalu goyang, dll), kita juga dapat memperbaiki hasil rekaman video kita yang terlalu gelap atau terang, ataupun warnanya yang terlalu kuning/merah/biru. Selain itu dalam proses video editing kita juga dapat menggabungkan antara foto dengan video, serta mengambil foto dari video.

 

Software untuk Editing Video


1. Adobe Premiere


Adobe Premiere Proadalah software edit video terbaik dari yang terbaik, program video editing ini dikembangkan oleh Adobe. Program ini sudah umum digunakan oleh rumah-rumah produksi, televisi, dan praktisi di bidangnya. Buat pemula mungkin melakukan edit video menggunakan Adobe Premiere terasa sangat rumit, namun program ini sebenarnya mudah dipelajari dan dalam waktu singkat kamu dapat mencapai tingkat mahir walaupun sekarang masih pemula dengan latihan tentunya.


Dengan menguasai Adobe Premiere Pro, kamu bisa menyusun video event seperti pernikahan, musik video klip, film, video profil, showreel, dan lainnya secara profesional. Program Adobe Premiere adalah bagian dari Adobe Creative Suite, sebuah rangkaian dari desain grafis, video editing, dan pengembangan aplikasi web yang dibuat oleh Adobe Systems. Premiere Pro mendukung banyak kartu video editing dan plug-in untuk percepatan proses, tambahan mendukung format file, dan video/audio efek.

 

2. Sony Vegas Pro 13


Salah satu software edit video terbaik yang mungkin sering kamu dengar adalah Sony Vegas. Software buatan Sony ini sudah tidak diragukan lagi kiprahnya dalam hal pembuatan video maupun musik. Software buatan mereka ini sangat mumpuni dengan fitur yang sangat banyak dan bisa dibilang ini adalah software edit video kelas profesional, namun memiliki kemudahan dalam pengoperasiannya.


Meskipun menjadi saingan untuk Adobe Premiere Pro dan Apple Final Cut Pro X yang membidik pasar untuk industri profesional, Sony ternyata masih ingin software-nya tetap nyaman digunakan untuk kalangan amatir sekalipun. Yakni dengan Timeline yang simpel, kamu tinggal drag video yang akan disunting ke kolom Track. Nantinya Track akan terbagi menjadi video dan sound. Kamu juga bisa menumpuk beberapa video langsung di Track yang berbeda. Video yang berada paling atas adalah video yang akan muncul. Kamu tinggal memotong video dengan menekan S lalu menyatukannya dengan video-video lainnya. Kamu juga bisa memisahkan audio dan video dengan menekan U.

 


3. KineMaster


Jika Anda pernah mencari “Video Editor” di smartphone anda, kemungkinan besar aplikasi yang muncul teratas adalah Kinemaster. Kinemaster adalah aplikasi video editor untuk smartphone yang mampu memberikan produksi video yang sangat baik untuk level smartphone. Interface yang diberikan juga cukup simple dan mudah dipelajari, serta visual effect dan audio yang beragam dan menarik. Jika Anda ingin solusi video editing di smartphone anda, Kinemaster tidak pernah salah.


Menggunakan aplikasi KineMaster memungkinkan pengguna untuk membuat video yang menarik dan tingkat profesional dengan memiliki kontrol yang belum pernah terjadi sebelumnya atas kreasi video Anda. Apa yang membuat KineMaster populer adalah alat pengeditan yang ramah pengguna yang dapat mengubah efek video dan transisi dengan kualitas dan presisi. Perangkat lunak ini dapat membawa video Anda ke dimensi yang sama sekali baru.

Read More

Kamis, 06 Mei 2021

Implementasi User Interface Mobile

 Implementasi User Interface Mobile



User Interface adalah tampilan visual sebuah produk yang menjembatani sistem dengan pengguna (user). Tampilan UI dapat berupa bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin. Secara sederhana, UI adalah bagaimana tampilan sebuah produk dilihat oleh pengguna. UI menjadi penghubung langsung antara sistem dengan penggunanya. UI merupakan perpaduan dari elemen grafis dan sistem navigasi. UI efektif untuk membuat fokus pengguna pada objek dan subjek yang dilihat menjadi lebih baik. Tujuan dari user interface adalah untuk meningkatkan usability dan tentunya user experience.

 

 

Perbedaan User Interface pada Aplikasi Mobile dan Komputer

Persyaratan dalam desain Mobile UI sangatlah berbeda dengan persyaratan desain UI untuk komputer desktop. Karena ukuran layarnya yang lebih kecil dan layarnya yang touch screen membuat perlunya pertimbangan khusus untuk memastikan kegunaan, keterbacaan, dan konsistensi UI. Dalam mobile interface, simbol dalam mobile interface harus berukuran lebih kecil dan tidak selalu ada cukup ruang untuk teks sehingga terkadang dapat menimbulkan kebingungan. Karena minimnya ruang untuk teks, pengguna harus bisa mengerti arti dari masing-masing icon yang ada pada mobile interface.

 

Pentingnya User Interface dalam Sebuah Aplikasi


User Interface merupakan komponen yang sangat penting dalam pembuatan aplikasi mobile. Umpamakan saja UI sebagai rumah dari sebuah aplikasi. Apabila UI pada suatu aplikasi dirancang dengan sangat indah dan nyaman digunakan, maka pengguna akan nyaman pada aplikasi tersebut dan tidak cepat-cepat meninggalkannya. Sebaliknya, bila desain UI pada suatu aplikasi kurang baik, maka pengguna akan meninggalkan aplikasi tersebut. 

 

UI Mobile

Interaksi pengguna dengan perangkat mobile harus dirancang sedemikian rupa sehingga rentang waktu tindakan pengguna lebih pendek dari pada di perangkat dekstop, tindakan harus sederhana namun terfokus. Selain itu, ukuran layar pada perangkat mobile juga kecil sehingga jumlah informasi yang dapat ditampilkan terbatas. Desain UI haruslah cepat saat dibuka

 

 

Metode Pembuatan Desain UI Mobile

1. Material Design for Android (MDfA)

MDfA adalah panduan untuk membuat desain UI pada sistem operasi Android yang mencakup visual, gerak, dan interaksi di seluruh platform dan perangkat . MDfA ini merupakan template UI Android standar yang digunakan pada aplikasi bawaan atau aplikasi milik Google. Semua panduan mengenai standar desain UI aplikasi Android tersedia secara lengkap, seperti tema, widgets, animasi, dan komponen UI lainnya.

 

2. Common Element Sets (CES)

CES merupakan seperangkat elemen UI yang umum atau populer digunakan oleh aplikasi dan muncul setidaknya satu kali pada desain UI lainnya. CES pada UI bisa seperti desain tata letak, desain tombol, desain navigasi, desain form, desain produk dan lain sebagainya. Komponen UI yang umum digunakan dapat merujuk dari desain aplikasi yang populer saat ini.

 

karakteristik desain Mobile UI yang baik:

Kontras Warna Baik

Untuk mendesain UI yang baik sekaligus indah, tentu diperlukan adanya pemilihan warna yang baik. Agar tampilan tidak mengganggu pandangan pengguna dan terlihat indah, Perlu diperhatikan kontras warna yang pas dengan memperhatikan kombinasi warnyanya yang baik. Misalnya apabila background aplikasi berwarna cerah, warna pada tulisan dan icon harus dibuat kontras dengan warna background yang cerah tersebut.

 

Informasi Terpapar Jelas, Ringkas, dan Terstruktur

Tentunya dalam menggunakan aplikasi, kita tidak menginginkan tampilan yang berantakan dan membingungkan. Secara general, desain UI yang baik adalah saat tampilan terlihat minimalis dengan informasi yang tersampaikan dengan jelas. Penyusunan informasi juga harus disusun dengan terstruktur sehingga tidak menimbulkan kebingungan pengguna.

 

Layar Responsif dengan Ukuran UI yang Efisien

Agar penggunaan aplikasi nyaman dan mudah, perlu diperhatikan bahwa UI aplikasi harus responsif. Selain itu area sentuh pada suatu selection harus memiliki ukuran yang pas sehingga lebih mudah untuk disentuh tanpa mengganggu area sentuh pilihan lain (menghindari fat fingering). Ukuran UI juga tidak boleh mendominasi ukuran layar, karena tujuan pembuatan UI aplikasi adalah untuk memaksimalkan kegunaan aplikasinya sehingga tidak perlu mengambil space yang tidak diperlukan.

 

Jumlah Control Harus Pas

Pada satu halaman pada aplikasi, jumlah control (button, text field, toggle button, dll) harus secukupnya saja. Apabila terlalu banyak, maka penggunaan aplikasi akan membingungkan karena tampilannya yang kurang ringkas dan berantakan. Karena ukuran layar smartphone relatif kecil, UI harus menyesuaikan ukurannya agar efisien sehingga terlihat lebih minimalis dan tidak membingungkan.

Read More

Rabu, 05 Mei 2021

Apa itu Audio

 Apa itu Audio ?


Audio adalah suara yang dihasilkan dari getaran yang dilakukan oleh sebuah benda. Agar bisa ditangkap oleh panca indra manusia harus memiliki kekuatan minimal 20 kali/detik. Jika jumlahnya kurang dari 20 kali/detik maka tidak bisa didengar oleh panca indra manusia. Banyaknya getaran yang dihasilkan oleh sebuah benda akan diukur dalam satuan Hz (Hertz). Secara umum, manusia bisa mendengar suara yang memiliki ukuran antara 20 Hz hingga 20 kHz. Audio merupakan salah satu elemen yang penting, karena ikut berperan dalam membangun sebuah sistem Komunikasi dalam bentuk suara, ialah suatu sinyal elektrik yang akan membawa unsur-unsur bunyi didalamnya. Audio itu terbentuk melalui beberapa tahap, diantaranya: tahap pengambilan atau penangkapan suara, sambungan transmisi yang membawa bunyi, amplifier, dll.

 

Jenis-Jenis Audio

Jenis-jenis audio dikategorikan berdasarkan media yang sering digunakannya. Sarana komunikasi tersebut akan menghasilkan kualitas audio yang berbeda. Berikut penjelasannya.

 

1. Audio Response

Audio Response adalah suara output yang dihasilkan oleh sebuah perangkat komputer setelah menanggapi sebuah aksi tertentu, contohnya ketika proses permintaan nomor telepon dilakukan.

 

2. Audio Visual

Audio visual adalah seperangkat sound system yang sudah dilengkapi dengan tampilan gambar, biasanya sarana ini digunakan untuk menyampaikan informasi dengan cara presentasi. Jenis audio ini cukup populer karena dianggap sangat menarik dan mampu memberikan informasi dengan lebih jelas dan informatif. Dengan begitu orang tidak akan mudah bosan ketika mengakses informasi tersebut.

 

3. Audio Streaming

Istilah audio streaming biasanya digunakan untuk mendengarkan suara melalui sambungan internet secara langsung. Beberapa contoh format audio yang termasuk dalam kategori ini adalah RealAudio (RAM), Winamp (MP3) dan Liquid Radio. Sarana ini memungkinkan audio bisa didengar secara real time. Pada saat audio disebarkan, maka saat itu pula pengguna bisa menerimanya.

 


Format Audio 

1.     MPEG Layer 3 (MP3)

Format audio ini memiliki ukuran yang begitu kecil, misalnya sebuah lagu yang berdurasi tiga menit hanya memakan sekitar 3 MB. Tidak menutup kemungkinan banyak orang yang mengunduh dan menyimpan lagu hingga ratusan bahkan ribuan dalam format MP3. Format yang memiliki ekstensi mp3 ini menawarkan pilihan bitrate sekitar 128, 160, 192, 256, hingga 320 Kbps.

 

2.     AAC

ACC adalah file format audio yang berbasis MPEG2 dan MPEG4. AAC bersifat lossy compression (data hasil kompresi tidak bisa dikembalikan lagi ke data semula, karena setelah dikompres terdapat data-data yang hilang). File AAC dikembangkan oleh Motion Picture Expert Group (Fraunhofer Institute, Dolby, Sony, Nokia dan AT&T). File AAC dikompresi dengan cara lebih efisien pada kecepatan 128 kbps dengan suara stereo dibandingkan versi yang lebih dulu muncul, yakni, MP3. AAC merupakan audio codec yang menyempurnakan MP3 dalam hal medium dan high bit rates.

 

3.     WAV (WAVE-form)

WAV adalah singkatan dari istilah dalam bahasa Inggris “waveform”. WAV merupakan standar format berkas audio yang dikembangkan oleh Microsoft dan IBM. WAV ini adalah format utama untuk menyimpan data audio mentah pada Windows dan menggunakan metode yang sama dengan AIFF Apple untuk menyimpan data.

WAV umumnya digunakan untuk menyimpan audio tanpa kompresi, file suara berkualitas CD. File ini berukuran besar, sekitar 10 MB per menit. File .wav juga dapat berisi data terkodekan dengan beraneka ragam codec untuk mengurangi ukuran file. Akan tetapi untuk keperluan mengoleksi musik, transfer via internet dan memainkan di player portable, format ini kurang popular dibandingkan dengan MP3, Ogg Vorbis dan WMA dikarenakan ukuran file yang sangat besar.

 

4.     PCM

Pulse-Code Modulation, itulah kepanjangan dari PCM. Format audio ini merupakan representasi digital dari sinyal audio raw analog. Format audio yang mempunyai ekstensi .pcm ini memiliki sub tipe PCM yang disebut LPCM (Linear Pulse- Code Modulation). Subtipe LPCM adalah bentuk PCM yang paling umum digunakan.

Read More

Kamis, 29 April 2021

Implementasi User Interface

Pengertian User Interface



User Interface adalah tampilan visual sebuah produk yang menjembatani sistem dengan pengguna (user). Tampilan UI dapat berupa bentuk, warna, dan tulisan yang didesain semenarik mungkin. Secara sederhana, UI adalah bagaimana tampilan sebuah produk dilihat oleh pengguna. UI menjadi penghubung langsung antara sistem dengan penggunanya. UI merupakan perpaduan dari elemen grafis dan sistem navigasi. UI efektif untuk membuat fokus pengguna pada objek dan subjek yang dilihat menjadi lebih baik. Tujuan dari user interface adalah untuk meningkatkan usability dan tentunya user experience.


Di dalam dunia IT, banyak perusahaan yang membutuhkan jasa atau pekerjaan dari seorang UI Designer maupun UI / UX Designer. Tugas dan tanggung jawab yang dimilikinya adalah mampu untuk merancang dan mengembangkan suatu tampilan awal desain aplikasi yang nantinya akan diimplementasikan ke dalam kode program yang akan dikerjakan oleh developer atau pengembang aplikasi.

 

Karakteristik User Interface yang baik

  • Desain Menunjukan Informasi yang Jelas & Singkat
  • Desainnya Terasa Familiar Bagi User
  • Desain yang Responsif
  • Konsistensi Desain
  • Efisien
  • Memenuhi Standar Estetika Suatu Desain Visual
  • Kontras Warna yang Baik

 

Pentingnya UI bagi ssebuah Produk

  • Memudahkan Interaksi pengguna dengan produk
  • Meningkatkan Penjualan dan Pertumbuhan Bisnis
  • Meningkatkan Kualitas Branding


UI Mobile

Interaksi pengguna dengan perangkat mobile harus dirancang sedemikian rupa sehingga rentang waktu tindakan pengguna lebih pendek dari pada di perangkat dekstop, tindakan harus sederhana namun terfokus. Selain itu, ukuran layar pada perangkat mobile juga kecil sehingga jumlah informasi yang dapat ditampilkan terbatas. Desain UI haruslah cepat saat dibuka

 

Metode Pembuatan Desain UI Mobile

1. Material Design for Android (MDfA)

MDfA adalah panduan untuk membuat desain UI pada sistem operasi Android yang mencakup visual, gerak, dan interaksi di seluruh platform dan perangkat . MDfA ini merupakan template UI Android standar yang digunakan pada aplikasi bawaan atau aplikasi milik Google. Semua panduan mengenai standar desain UI aplikasi Android tersedia secara lengkap, seperti tema, widgets, animasi, dan komponen UI lainnya.

 

2. Common Element Sets (CES)

CES merupakan seperangkat elemen UI yang umum atau populer digunakan oleh aplikasi dan muncul setidaknya satu kali pada desain UI lainnya. CES pada UI bisa seperti desain tata letak, desain tombol, desain navigasi, desain form, desain produk dan lain sebagainya. Komponen UI yang umum digunakan dapat merujuk dari desain aplikasi yang populer saat ini.

 

Metode Pembuatan Desain UI Website

Ada 3 prinsip dalam mendesain sebuah website menurut Veen’s design principles, yaitu bisa menjawab pertanyaan:

  1. Di mana saya?
  2. Kemana saya bisa pergi?
  3. Ada apa di sini?

Veen’s Design Principles

  1. Menggambarkan website harus memiliki header yang menjelaskan website apa
  2. Menggambarkan adanya navigasi yang diposisikan di sidebar
  3. Menggambarkan konten dari website.

Jenis Desain UI Website

  • Static - Desain web memiliki ukuran tetap pada semua  resolusi browser (pixel)
  • Fluid - Desain web dapat menyesuaikan lebar layout  sesuai dengan resolusi browser (%)
  • Responsive – Desain web dapat berganti layout pada  resolusi tertentu (desktop&mobile)
  • Responsive fluid – Gabungan Responsive & Fluid (%)
  • Horizontal Scrolling -Desain web dengan  menampilkan konten Horizontal atau menyamping)
  • Parallax Scrolling- Desain web dengan layer atau  hanya 1 halaman (one page/single page)
Read More

Rabu, 28 April 2021

Desain Poster

Pengertian poster


Poster adalah suatu desain grafis yang didalamnya terdapat gambar dan kata-kata pada kertas yang berukuran besar, isinya memuat tentang informasi dan ditempel di tempat-tempat umum agar dapat dilihat atau dibaca banyak orang. Poster sifatnya untuk mencari perhatian banyak orang, poster juga bisa menjadi sarana untuk mempromosikan produk, jasa, kegiatan, seputar pendidikan dan lain-lain.

 

Tujuan Poster

Dibuatnya sebuah poster tentu bukan tanpa sebab, tetapi memiliki maksud dan tujuan sendiri. Yang secara umum tujuan dan maksud dibuatnya poster adalah sebagai media publikasi supaya masyarakat dapat membacanya dan melakukan sesuatu sesuai dengan apa yang ada dalam poster tersebut. Tetapi secara khusus maksud dan tujuan dibuatnya poster tergantung dengan apa yang diinginkan pembuat, bisa untuk tujuan komersil, mencari simpati publik, mencari perhatian masyarakat dna lain sebagainya.

 

Ciri-Ciri Poster

  • Poster memiliki beberapa ciri, diantaranya sebagai berikut ini:
  • Merupakan karya seni yang memadukan antara unsur gambar dan kata-kata yang dibuat pada kertas berukuran besar supaya lebih mudah di baca orang banyak.
  • Biasanya poster mengandung unsur-unsur warna yang mencolok, tujuannya supaya dapat menarik perhatian.
  • Berisikan kalimat-kalimat yang cukup singkat, jelas dan mudah dimengerti pembaca.
  • Poster biasanya selalu mengandung unsur gambar yang menarik, agar membuat banyak orang penasaran untuk melihat dan membaca informasi yang ada didalamnya.
  • Biasanya psoter di pasang ditempat yang strategis supaya dapat diketahui banyak orang, misalnya ditempat yang ramai seperti alun-alun kota, pasar dan lain-lain.

 

 

Jenis-jenis Poster

1. Poster kampanye adalah jenis poster yang digunakan untuk menarik simpati masyarakat terhadap partai politik serta calon yang akan maju dalam pemilihan umum.

 

2. Poster 'cheesecake' adalah sebutan untuk poster yang digunakan untuk menarik perhatian dan minat publik.

 

3. Poster film yaitu poster yang dibuat khusus untuk mempromosikan suatu film yang akan atau sedang tayang di bioskop.

 

4. Poster buku dan/atau komik memiliki pengertian yang sama dengan poster film. Kesamaan tersebut yaitu untuk mempopulerkan suatu buku atau komik yang dijual di toko buku.

 

5. Poster propaganda yaitu poster yang berisikan kalimat yang bertentangan dengan pemerintahan berwenang.

 

6. Poster 'dicari' (dalam Bahasa Inggris poster 'wanted') merupakan jenis poster memuat informasi penjahat yang sedang menjadi buronan, orang hilang, atau bahkan mengenai lapangan pekerjaan.

 

7. Poster riset yaitu poster yang bertujuan untuk menginformasikan mengenai sebuah kegiatan riset.

 

8. Poster afirmasi adalah poster yang bertujuan untuk memberikan motivasi kepada pembaca.

 

9. Poster komersial memiliki pengertian yang sama dengan poster niaga, yaitu untuk mempromosikan suatu produk agar makin dikenal masyarakat dan meningkatkan angka penjualan

 

 

Tips Desain Poster

1. Poster Harus Mudah Dibaca dan Mudah Dimengerti

Tips pertama, pastikan poster mudah dibaca serta mudah dimengerti sehingga informasi yang akan Anda berikan kepada target audiens dapat tersalurkan dengan jelas dan tidak terjadi miskomunikasi ataupun kesalahpahaman.

 

2. Pemilihan Jenis dan Ukuran Font untuk Poster

Masih terkait dengan tips sebelumnya, saat mendesain poster sebaiknya pertimbangkan kembali jenis font yang digunakan, apakah mudah dibaca atau tidak, dan juga ukurannya perlu diperhatikan supaya tidak terlalu kecil atau terlalu besar.

 

3. Pemilihan Warna untuk Poster

Pemilihan warna saat mendesain poster biasanya akan berkaitan dengan tema warna yang menjadi identitas dari acara, produk, atau bisnis Anda secara keseluruhan supaya membuat target audiens menjadi familiar dan mudah membedakan dari yang lainnya.

 

4. Desain Poster Jangan Terlalu “Ramai”

Tips selanjutnya adalah membuat desain yang eye-catching alias menarik perhatian, yang tidak berarti harus penuh warna-warni atau penuh dengan ornamen serta elemen yang malah membingungkan.

 

5. Desain Minimalis Tidak Masalah

Desain simpel dan minimalis pun bisa menarik perhatian selama desain tersebut menggugah rasa penasaran dan keingintahuan dari target audiens sehingga akan meningkatkan kemungkinan poster tersebut dibaca oleh meeka.

 

6. Pemilihan Ukuran Poster

Seperti sudah dibahas sebelumnya, pemilihan ukuran poster akan sangat bergantung pada luas bidang dan lokasi yang menjadi target pemasangan poster, sehingga hal ini harus dipertimbangkan pada saat mendesainnya.

 

7. Desain Untuk Setiap Ukuran

Kalau Anda belum mengetahui lokasi pemasangan, buatlah beberapa versi poster untuk berbagai ukuran untuk menyesuaikan ukuran font, layout, dan desain poster supaya tetap jelas terbaca oleh target audiens, apapun ukuran yang digunakan.

 

8. Target Audiens

Tips terakhir, pastikan desain poster Anda disesuaikan dengan target audiens yang anda sasar, baik dari segi demografis ataupun psikografis, sehingga akan dapat lebih meningkatkan peluang ketertarikan audiens tersebut untuk membaca poster yang dipasang.

Read More

Kamis, 22 April 2021

Desain Mockup

Apa itu mockup


Mockup merupakan media visual yang digunakan untuk melihat preview sebuah konsep desain. Selanjutnya diberikan efek visual sehingga hasil gambar terlihat menyerupai wujud yang sebenarnya. Mockup akan memberikan gambaran desain sebelum diaplikasikan menjadi benda nyata sehingga memudahkan pekerjaan desainer. Mockup pun akan membantu desain terlihat nyata dan lebih menarik karena variasi dua dimensi dan tiga dimensi. bentuk mockup adalah gambaran mid-fidelity ataupun high-fidelity yang menggambarkan pilihan warna desain, layout, tipografi, iconography, visual navigasi, dan keseluruhan tampilan produk yang didesain. Mockup yang mempunyai tampilan menarik dan terkesan modern ini, tentu saja cocok digunakan saat presentasi atau dimasukkan ke dalam Graphic Standard Manual (buku GSM).

 

Fungsi Mockup

1. Mempermudah stakeholder

Mockup menggunakan gambaran high-fidelity, yaitu rencana desain yang sudah menampilkan informasi secara rinci dan menunjukkan dengan jelas bagaimana sebuah situs atau aplikasi akan dibuat.  Oleh karena itu, mockup adalah cara sederhana agar stakeholder dapat dengan mudah melihat dan memahami produk final yang akan dibuat. Stakeholder juga bisa memberikan masukan dan kritik mengenai desain tersebut sebelum melaju ke proses selanjutnya.

 

2.  Memberi perspektif realistis

Dengan rancangan mockup, desainer UI dan UX dapat melihat bagaimana semua elemen yang telah dirancang bekerja serealistis mungkin menyerupai produk final yang direncanakan. Masalah yang mungkin timbul ketika produk digunakan dapat terlihat dengan desain mockup.

 

3. Mempermudah perbaikan

Akan lebih mudah bagi desainer untuk memperbaiki kesalahan atau kekurangan pada desain sebelum desain tersebut dilanjutkan ke tahap coding. Ketika sudah masuk tahap coding, perbaikan akan lebih rumit. Developer web akan dapat mengerjakan coding untuk desain dengan leluasa jika tahu bahwa desain yang mereka buat kodenya telah benar-benar final

 

4. Hemat anggaran

Dengan memastikan tidak ada kesalahan lagi saat desain sudah difinalisasi, biaya produksi akan lebih murah dibanding harus memperbaiki desain dan mengulang coding dari awal jika melakukan proses desain produk tanpa mockup. Uang yang dihemat berkat perencanaan yang baik ini bisa dimanfaatkan untuk sektor produksi lainnya.


Mengapa Mockup Penting?


Mockup adalah tahap penting agar front-end developer tidak kesulitan untuk memperkirakan berapa lama proses pengembangan produk akan berjalan. Meskipun berupa gambaran statis, tetapi mockup dapat menjelaskan bagian-bagian yang akan didesain bergerak atau menggunakan animasi. Dibanding langsung masuk ke proses coding, akan lebih cepat jika menggunakan mockup terlebih dahulu sehingga developer bisa tahu berapa waktu yang dibutuhkan untuk menerjemahkan desain mockup menjadi produk nyata. Para front-end developer membutuhkan mockup untuk mengetahui warna, bentuk, font, serta elemen lain dalam desain yang diinginkan dan menterjemahkannya ke dalam kode. Tanpa mockup, akan sulit untuk mengetahui itu semua dan proses perancangan akan menjadi lebih lama.


Mockup adalah cara awal agar sebuah rancangan produk dilirik investor. Tanpa desain mockup yang bagus dan rinci, investor tidak akan tahu seberapa besar potensi situs atau aplikasi yang kamu rencanakan, dan tentu saja akan sulit untuk merealisasikan sebuah proyek tanpa investor dan dana yang cukup. Situs atau aplikasi buatanmu harus terlihat bagus. Selain itu, pengguna harus bisa menemukan apa yang mereka cari dengan mudah dan bernavigasi tanpa kesulitan. Tahap paling mudah untuk mengidentifikasi kebutuhan pengguna dan keselarasan fitur serta desain yang dirancang adalah mockup, oleh karena itu mockup sangatlah penting.

 

Read More

Rabu, 21 April 2021

Apa Itu Logo ?

Logo


Logo adalah gambar dengan suatu arti, bisa berupa lukisan, sketsa, ataupun tulisan saja. Logo berperan untuk mewakili identitas pihak tertentu, entah itu bisnis, perusahaan, organisasi, negara, daerah, produk atau lain sebagainya. Ketika melihat gambar tersebut maka masyarakat akan tertuju pada satu hal dan akan terus diingat selamanya. Tanpa harus mencantumkan visi misi, deskripsi, atau penjelasan apapun maka banyak orang langsung mengetahui tentang pemilik logo tersebut.


Biasanya, suatu logo mengandung filosofi tertentu dan kerangka dasar berbentuk konsep yang bertujuan guna menciptakan sifat mandiri. Selain itu, setiap bentuk logo juga wajib mempunyai suatu ciri khas tertentu untuk membedakan logo yang satu dengan logo yang lainnya, baik itu dari segi bentuk maupun warnanya. Suatu logo yang digunakan akan menggambarkan kualitas seperti yang disimbolkan, seperti adanya pendekatan budaya perusahaan, penempatan posisi penting, atau aspirasi dari perusahaan itu sendiri.

 

Fungsi Logo

  • Mengidentifikasi suatu perusahaan.
  • Membedakan dari produk atau organisasi yang lain.
  • Mengkomunikasikan informasi seperti keaslian, nilai dan kualitas.
  • Menambah nilai.
  • Mempresentasikan aset yang berharga.
  • Properti legal suatu produk atau organisasi.

 


Jenis & Tipe Logo

Pembagian jenis logo secara sederhana terbagi atas dua bagian yaitu Word Marks atau Brand Name yaitu logo yang tersusun dari bentuk terucapkan, serta Device Marks atau Brand Mark yang tersusun dari bentuk tak terucapkan. Bisa pula logo terdiri atas keduanya, yang merupakan kombinasi dari brand name dan brand mark. Berikut penggolongan logo berdasarkan pendapat John Murphy dan Michael Rowe  :


1. Name – Only Logo

Adalah logo yang diambil dari sebuah nama, dengan menggunakan gaya grafis khusus. Logo jenis ini memberi ketegasan dan pesan langsung kepada konsumen. Contoh logo jenis ini seperti pada produk sandang karya perancang ternama Yves Saint Laurent, produk elektronik Sony, Toshiba, Panasonic, produk kamera Nikon, Leica, Yashica, peralatan fotokopi Xerox, dan lain-lain.

 

2. Name/Symbol Logo

Yaitu logo yang terdiri dari nama perusahaan atau produk dengan gaya tipografis yang berkarakter kuat, tersusun atas bentuk-bentuk grafis seperti oval, lingkaran atau kotak. Sebagai contoh adalah logo Ford, Du Pont, Hertz dan banyak lagi. Kelebihan jenis logo ini adalah pada bentuknya yang ringkas dan fleksibel karena jenis logo seperti ini mampu berdiri sendiri.

 

3. Initial Letter Logo

Yaitu logo yang menggunakan huruf awal (inisial) dari nama produk atau perusahaan dan menjadikannya sebagai elemen utama dari logo tersebut. Logo jenis ini terkadang menunjukkan gabungan nama pemilik perusahaan seperti logo produsen hardware komputer Hewlett-Packard. Selain contoh diatas banyak contoh lain seperti logo Bank BCA, IBM, RCTI, dan lainnya.

 

4. Pictorial Name Logo

Adalah logo yang menggunakan nama produk atau organisasi sebagai komponen penting dari gaya logo, yang secara keseluruhan logo ini memiliki gaya yang sangat khusus. Perusahaan yang menggunakan logo jenis ini, biasanya adalah perusahaan yang sudah terkenal, seperti Coca Cola, Kodak, McDonald, Rolls Royce dan lain sebagainya. Karena kuatnya image perusahaan/produk yang memakai logo ini, maka bila terjadi peniruan logo tersebut oleh produk atau perusahaan lain maka citra yang dihasilkannya tetap mengarah pada produk atau perusahaan yang ditiru.

 

5. Associative Logo

Yaitu logo yang berdiri bebas yang biasanya tidak memuat nama produk atau perusahaan, tetapi memiliki asosiasi langsung dengan nama, produk atau wilayah aktifitasnya. Sebagai contoh logo perusahaan pembuat pesawat terbang Aerospatiale, logonya terdiri dari kalimat Aerospatiale yang membentuk bola planet yang dengan jelas memperlihatkan jangkauan aktifitasnya yakni penerbangan, logo perusahaan minyak Shell yang menunjukkan gambar kerang sebagai asosiasi dari fosil penghasil minyak, kemudian logo 20th Century Fox, yang menggambarkan gemerlap dan megahnya dunia perfilman dan masih banyak lagi. Jenis logo seperti ini mempunyai daya tarik kuat dan mudah untuk dipahami.

 

6. Logo Abstrak

Pengertian logo abstrak sebenarnya hampir sama dengan pictorial mark, karena masih memanfaatkan suatu grafis tertentu. Bedanya, jenis logo ini mempunyai suatu bentuk geometris yang acak. Jenis logo ini juga biasanya sangat efektif karena mampu mewakili suatu bisnis secara menyeluruh dalam satu gambar. Beberapa contohnya adalah logo Pepsi, Adidas, BP, dll.

 

7. Logo Maskot

Pengertian logo maskot adalah suatu jenis logo yang didesain dengan suatu karakter demi menggambarkan suatu brand atau perusahaan. Pada umumnya, jenis logo ini memiliki kandungan unsur warna yang cerah dan ceria yang dinilai sebagai maskot brand atau perusahaan. Logo jenis ini dibuat demi menghadirkan daya tarik tertentu untuk anak-anak dan keluarga, contohnya adalah logo KFC dengan maskot Kolonel Sanders, Kool-Aid dengan maskot Kool-Aid man, Alfamart dengan maskot Albi si lebah, dll.


Read More

Kamis, 15 April 2021

Desain Wireframe

 Wireframe


Wireframe adalah sebuah kerangka yang berfungsi untuk membuat tata letak suatu website agar sesuai dengan keinginan klien sebelum masuk ke proses desain atau coding. Proses wireframing biasanya dilakukan oleh seorang UI Designer dengan memanfaatkan software desain khusus wireframe atau coretan kertas secara manual. Adapun komponen yang menjadi bahan untuk proses wireframe antara lain meliputi, bagian header, body/content, footer, sidebar, dan beberapa komponen tambahan lainnya. Proses pembuatan wireframe website disebut wireframing di mana Anda akan mengatur semua komponen di atas sesuai dengan tata letak yang diinginkan. Wireframing biasanya dilakukan oleh UI Designer. Dialah orang yang bertanggung jawab membuat website menarik.  Seorang UI designer biasanya akan mendiskusikan wireframe website kepada tim web development atau klien untuk mendapat masukkan demi perbaikan desain. Setelah disepakati, kerangka dasar tersebut akan diwujudkan menjadi desain visual yang lebih rapi. 

 

Komponen Wireframe Website

1.Layout Utama

Hal pertama yang perlu dipersiapkan dalam membuat wireframe website adalah antarmuka atau layout utama. Elemen yang termasuk dalam layout sendiri meliputi bagian kepala (header), menu navigasi, body, pemilihan jenis dan ukuran font, hingga pemilihan letak sidebar apakah ada di sebelah kiri atau sebelah kanan.

 

2. Komponen Navigasi

Salah satu komponen dalam wireframe website adalah navigasi. Komponen ini berguna untuk mengarahkan pengunjung menjelajahi website Anda dengan mudah. Desain yang digunakan bisa berupa menu, tanda panah, atau ikon lain sesuai keinginan. Dengan komponen navigasi yang jelas, nantinya website akan mampu memberikan user experience yang baik kepada pengunjungnya.\

 

3. Komponen Interface

Komponen interface adalah komponen yang terkait dengan media interaksi antara tampilan website dengan pengunjung. Komponen ini digunakan sebagai penunjang informasi pada pengunjung yang biasanya berupa  button, link, judul, font size, logo, dan lain-lain.


4. Komponen Informasi

Komponen informasi merupakan salah satu komponen utama dalam wireframe website Sesuai namanya, komponen informasi merupakan konten utama yang ingin disampaikan pada audiens. Contohnya, input, thumbnail, link, paragraf, dan lain-lain. Oleh karena itu, penting untuk menempatkan komponen ini di bagian yang paling mudah dilihat pengunjung.

 

5 Komponen Tambahan

Komponen tambahan bisa dimasukkan dalam wireframe sesuai jenis dan kebutuhan website. Sebagai contoh jika merancang website untuk toko online. Komponen tambahan yang bisa Anda gunakan seperti, fitur cek resi, form konfirmasi pemesanan, hingga layanan chat dengan pembeli secara langsung.

 

Tipe-Tipe Wireframe

1. Wireframe low-fidelity

Wireframe low-fidelity merupakan representasi visual yang paling dasar. Biasanya, desain wireframe low-fidelity digunakan sebagai titik awal proses desain wireframe. Wireframe low-fidelity adalah desain kasar yang dibuat tanpa ukuran dan akurasi piksel, jadi, desain ini masih sangat sederhana dan tidak terinci.

 

2. Wireframe mid-fidelity

Kebanyakan desainer UI dan UX menggunakan wireframe mid-fidelity. Wireframe mid-fidelity memiliki detail yang lebih baik dibanding low-fidelity. Semua fitur web ataupun aplikasi dapat terdiferensiasi dengan jelas pada tipe wireframe ini. Biasanya, wireframe mid-fidelity dibuat dengan warna hitam putih atau sedikit abu-abu untuk memperjelas elemen-elemen yang ada. Tool yang bisa digunakan untuk membuat wireframe mid-fidelity adalah Sketch atau Balsamiq.

 

3. Wireframe high-fidelity

High-fidelity wireframe adalah tipe wireframe yang paling spesifik. Kerangka desain sudah menggunakan gambar dan tulisan konten yang sebenarnya. Tak hanya itu, tipe wireframe ini juga sudah dilengkapi menu interaktif dalam desainnya.


Read More